SELAMAT DATANG di WebBlogSite tentang coretan, gagasan, pengalaman & pendapat tentang dunia kependidikan di indonesia dari kacamata yang terdidik

Beasiswa Unggulan Kemdiknas (Kemdikbud) 2012



Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa Indonesia dalam segala bidang, khususnya mutu pendidikan dan pengembangan potensi sumber daya daerah yang dinilai masih sangat rendah, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mencanangkan Program Beasiswa Unggulan tingkat nasional dan internasional sejak tahun 2006.

Beasiswa Unggulan adalah pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia atau pihak lain berdasarkan atas kesepakatan kerja sama kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih.

Beasiswa Pandan College


adalah bantuan dana tunai yang diberikan khusus kepada siswa sekolah Pandan College dan siswa di luar sekolah Pandan College, guna meringankan biaya sekolah mereka, tanpa mengikat apa pun. Beasiswa ini tidak mengenal unsur SARA (Suku Agama Ras Antar Golongan). Termasuk pula tidak membedakan laki-laki atau wanita. Semua siswa sekolah yang berhak dan layak menerima beasiswa (setelah melalui proses seleksi internal Pandan College), akan memperoleh beasiswa ini.

Beasiswa Jamsostek 2012


Merupakan salah satu wujud program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) dalam bidang pendidikan, sebagai sumbangsih PT Jamsostek (Persero) dalam rangka meningkatkan kecerdasan bangsa khususnya anak-anak tenaga kerja peserta Jamsostek. Program Beasiswa Jamsostek 2012 bertujuan membantu tenaga kerja peserta Jamsostek dalam pembiayaan pendidikan anak tenaga kerja yang berprestasi untuk jangka waktu 12 bulan. 

MI Saar II Belum Dapatkan Bantuan



Telah lama mengajukan permohonan, sampai saat ini, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Saar II Cihampelas belum mendapatkan bantuan rehabilitasi bangunan. Padahal, tingkat kerusakan atap dan tembok pada setiap lokal sekolah terlihat menghawatirkan.

Pernyataan itu dikatakan Bendahara MI Saar II Rukmana Nur saat dijumpai di lokasi sekolah, Kampung Cilutung RT 5 RW 2 Desa Singajaya Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/10/12).

425 Unit Bangunan SD Dalam Kondisi Rusak



Dinas Pendidikan Cianjur, Jabar menyatakan sebesar 30 persen dari 1.241 unit bangunan sekolah dasar atau sebanyak 425 unit diantaranya dalam kondisi rusak.

Sekretaris Disdik Cianjur, Gunawan mengatakan tahun ini pihaknya akan melakukan upaya perbaikan terhadap sebagian sekolah yang rusak tersebut. Sedangkan anggarannya berasal dari alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK).

Atap Bocor dan Bangku Rubuh Sudah Biasa




Letaknya hanya berjarak sekitar tujuh kilometer dari kota Polewali Mandar, ibukota salah satu kabupaten di Sulawesi Barat, namun kondisi bangunan dan fasilitas penunjangnya bisa dikatakan jauh dari layak. Kondisi SD 55 Binuang Polewali Mandar terancam ambruk dan sarananya telah lapuk dimakan usia.

Sejumlah meja dan bangku reyot yang hanya ditopang dengan dua tiang masih dimanfaatkan para siswa belajar karena tak ada bangku dan meja lain. Atap bocor dan dinding lapuk dimakan rayap sebenarnya membuat suasana belajar di sekolah ini menjadi tidak nyaman. Namun demikian, ratusan siswa di sekolah tampak tetap semangat belajar.

Sekolah Rusak Berat Dibantu Rp85 Juta



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan bantuan rehabilitasi 179 ruang kelas dari jumlah total 805 ruang kelas  rusak berat yang tersebar di beberapa sekolah SD dan SMP di Brebes, Jawa Tengah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) , Mohammad Nuh, menjelaskan bantuan rehabilitasi ini sesuai dengan program rehabilitasi sekolah di seluruh Indonesia yang mulai dicanangkan sejak Oktober 2011 lalu.

Terkait program ini, Nuh turut melakukan kunjungan ke SD Negeri Margadadi 02, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah yang mana merupakan salah satu sekolah penerima bantuan rehabilitasi sekolah.

Sam Ratulangi




Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890 – meninggal di Jakarta, 30 Juni 1949 pada umur 58 tahun) adalah seorang politikus Minahasa dari Sulawesi Utara, Indonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensional. Ia dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou tou" yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.

Sam Ratulangi adalah anak dari Jozias Ratulangi. Pada tahun 1907, dia pergi ke Batavia untuk melanjutkan sekolah di Koningeen Wilhelmina School. Setelah tamat, Sam Ratulangi melanjutkan ke Vrije Universiteit van Amsterdam, Belanda.Di sana, dia dipercaya menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Belanda tahun 1914. Lima tahun kemudian, dia memperoleh gelar doktor di bidang matematika dan fisika

Ahmad Syafi'i Ma'arif




Ahmad Syafi'i Ma'arif (lahir di Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatera Barat, 31 Mei 1935; umur 77 tahun) adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dan pendiri Maarif Institute, yang juga dikenal sebagai seorang tokoh dan ilmuwan yang mempunyai komitmen kebangsaan yang kuat. Sikapnya yang plural, kritis, dan bersahaja telah memposisikannya sebagai "Bapak Bangsa". Ia tidak segan-segan mengkritik sebuah kekeliruan, meskipun yang dikritik itu adalah temannya sendiri.

    Masa muda
Sejak kecil ia hidup dalam lingkungan keislaman yang kental. Lulus dari Ibtidaiyah Sumpurkudus, ia melanjutkan ke Madrasah Muallim Lintau, yang kemudian pindah ke Yogyakarta di sekolah yang sama. Ia memang mengambil seluruh pendidikan menengahnya di Mualimin Muhammadiyah. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto, Solo, hingga memperoleh gelar sarjana muda. Setamat dari Fakultas Hukum, ia melanjutkan pendidikannya ke IKIP Yogyakarta, dan memperoleh gelar sarjana sejarah.

Raden Ajeng Kartini




Repro negatif potret Raden Ajeng Kartini (foto 1890-an)

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[1] adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

    Biografi

Ayah Kartini, R.M. Sosroningrat.
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.

Ki Hadjar Dewantara



Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun, selanjutnya disingkat sebagai "Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Siswa Indonesia Raih 1 Perak dan 3 Perunggu di Olimpiade Komputer



JAKARTA — Siswa Indonesia berhasil meraih satu medali perak dan tiga medali perunggu International Olympiad in Informatics (IOI) ke-24 di Milan, Italia. Olimpiade komputer internasional ini berlangsung 23-30 September 2012, diikuti 317 siswa dari 81 negara. Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Suharlan mengatakan keberhasilan para siswa itu menempat Indonesia di urutan ke-18 di antara negara peserta.

Medali perak dipersembahkan Nathan Azaria (SMAN 2 Purwokerto).  Medali perunggu dipersembahkan Jonathan Irvin Gunawan (SMAK 1 BPK Penabur Bandung), Cakra Wishnu Wardhana (SMAN 8 Yogyakarta), dan Muhammad Aji Muharrom (MAN Insan Cendekia Serpong).

Siswa Indonesia Raih 2 Medali Emas IJSO




JAKARTA – Siswa Indonesia meraih dua medali emas, dua medali perak, dan enam medali perunggu dalam International Junior Science Olympiad (IJSO) 2012 yang berlangsung di Teheran, Iran, 1-10 Desember 2012. Dalam kompetisi tahunan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kesembilan ini, Indonesia mengirim 12 siswa.

Peraih medali emas adalah Kevin Limanta siswa SMP IPH Surabaya dan Rahmat Waluyo, siswa SMPN 2 Semarang. Kevin juga berhasil meraih satu medali perak The Best Theoritical Sectio. Satu medali perak untuk The Best Team Experimental dimenangkan oleh Rahmat Waluyo, Timothy Antoni siswa SMPK 5 Penabur Jakarta, dan Dennies Deviandoni siswa SMPN 1 Bayuwangi.

Pelajar Indonesia Raih Prestasi Internasional di Bidang Sains



Jakarta--Pelajar Indonesia kembali menorehkan prestasi di ajang internasional. Ajang kali ini adalah International Junior Science Olympiad (IJSO) 2012 yang berlangsung di Iran, Teheran. Sebanyak 12 orang pelajar mengikuti IJSO tahun ini. Dari ke-12 peserta yang dikirim, Indonesia mendapat dua medali emas, satu medali perak The Best Theoritical Section, enam medali perunggu, dan satu medali perak The Best Team Experimental.

Peraih medali emas adalah Kevin Limanta dan Rahmat Waluyo. Kevin juga berhasil meraih satu medali perak The Best Theoritical Sectio. Keenam medali perunggu diraih Steven Sebastian, Viriyadhika Putra, Timothy Antoni, Dennis Deviandoni, Roihan Mohammad Iqbal,  dan Tohari Catur Pamungkas. Sedangkan peraih satu medali perak untuk The Best Team Experimental yaitu Rahmat Waluyo, Timothy Antoni, dan Dennies Deviandoni.

46 Siswa SD Berprestasi Raih Penghargaan




Sebanyak 46 orang siswa Sekolah Dasar (SD) dari seluruh Indonesia yang berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah olimpiade pendidikan tingkat internasional diberi penghargaan dan tabungan senilai Rp 5.000.000 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, mengatakan pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari pihak kementerian pada anak-anak SD yang berhasil mengukir prestasi di tingkat internasional. Hal ini juga bertujuan untuk memotivasi anak-anak lain agar juga dapat berprestasi.

Siswa SD Juara Kontes Robot



Laksamana Agadhia dan Abel, siswa kelas lima Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Pucung, Surabaya, Jawa Timur, senang bukan kepalang. Mereka sama sekali tidak menyangka bisa menjadi juara dalam Kontes Java Robot Tingkat Nasional yang digelar baru-baru ini.

Keduanya keluar sebagai juara setelah mengalahkan 310 tim pelajar lain yang datang dari seluruh Indonesia. Mereka membuat robot yang mengikuti garis arena atau line tracer analog. Perlu waktu sebulan dan biaya Rp 200 ribu untuk membuat robot tersebut.

10 Pendidik Muda Raih Young Educators Award



Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, Youth Educators Sharing Networks (Youth ESN) memberikan penghargaan Young Educators pada 10 pendidik muda yang telah berkontribusi untuk memajukan pendidikan di Indonesia selama ini.

Pendiri Youth ESN, Yosea Kurnianto, mengatakan penghargaan bertajuk Young Educators Award ini baru digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2012 ini. Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah memberi bukti pada dunia luar bahwa sebagai pendidik itu bisa dilakukan oleh siapa saja terutama anak muda.

TONTONAN DAN TUNTUNAN



Teknologi informasi hingga saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah dari berbagai media terutama media internet dan televisi. Namun sayangnya deras nya arus informasi yang masuk tidak semuanya serta merta mendapat filter atau penyaringan yang sesuai bagi siapa saja yang seharusnya diperbolehkan untuk mengaksesnya. Termasuk bagi para peserta didik yang dengan sangat mudah bisa mengakses berbagai macam informasi melalui televisi dan internet. 

Regulasi pemerintah mengenai pemanfaatan teknologi informasi dirasa masih saja kurang dan belum cukup  maksimal dalam menyaring tontonan atau informasi yang pantas diakses bagi para peserta didik. Di mana melalui lembaga-lembaga pemerintah dalam berbagai bentuk seperti penggunaan rating pada setiap acara yang tayang di televisi serta penyaringan konten internet melalui nawala, masih saja ada celah di mana peserta didik yang tak seharusnya bisa menonton atau mengakses informasi yang belum bahkan tidak layak diterima dapat dengan mudah mereka terima.

BIMBINGAN KONSELING


Saat ini hampir semua sekolah pasti memiliki guru BK atau guru bimbingan konseling. Tapi apakah kita sebagai peserta didik sudah benar-benar tahu apa sebenarnya bimbingan konseling itu serta apa tujuannya dibentuk bimbingan konseling di sekolah-sekolah. Lantas apakah bimbingan konseling tersebut berjalan sebagaimana fungsinya secara maksimal?  Sedangkan dewasa ini, banyak sekali peserta didik yang terlibat tawuran antar pelajar. Apakah kompetensi BK dalam membimbing para peserta didik di dalam sekolah tidak berfungsi secara maksimal?

Mungkin bagi sebagian kita sebagai masyarakat awam, peserta didik, ataupun orang tua wali belum terlalu mengerti apa itu BK. Saya pribadi sebagai peserta didik dulu mengira BK memiliki konotasi negatif. Di mana bila ada siswa yang dipanggil ke BK dianggap sebagai siswa bermasalah. Entah bermasalah dalam akademik atau pun lainnya (misal. Terlambat membayar SOP). Hal tersebut sudah menjadi doktrin atau pola pikir yang sudah tertanam bagi sebagian peserta didik dan tentunya membuat citra BK yang sebenarnya menjadi kurang baik yang nantinya akan mempengaruhi fungsinya sebagai bimbingan konseling. Dalam situs Sarjanaku bimbingan konseling memilki penjabaran

GURU JUGA MANUSIA


Beberapa tahun yang lalu guru adalah profesi yang benar-benar sangat mulia sehingga sebagian masyarakat menganggap guru adalah ‘Pahlawan tanpa tanda jasa’. Namun paradigma tersebut saat ini mulai bergeser di mana tidak semua guru pantas memiliki gelar sebagai Pahwlawan tanpa tanda jasa. Hanya para pendidik tertentu saja yang memahami hakikat sebagai seorang pendidik, pengajar, guru yang memiliki orientasi mendidik sebagai pengabdian terhadap bangsa yang pantas menyadangnya.

Pergeseran paradigma ini ditandai dengan adanya kompetisi guru teladan di mana proses seleksinya meliputi prestasi guru dalam bidang ilmunya, prestasi guru di dalam sekolah, kemampuan mengkomunikasikan  materi pembelajaran secara interaktif terhadap peserta didiknya, kuisioner atau rekomendasi para murid maupun rekan guru lainnya. Itulah tipe guru pendidik yang sekiranya pantas mendapat gelar pahlawan dengan bentuk sertifikasi guru teladan.

BERAWAL DARI KELUARGA




Lembaga pendidikan terdekat adalah keluarga karena keluarga adalah tempat pertama kita belajar. Bentuk pembelajaran yang didapat dari keluarga pun bermacam-macam dan ilmu yang didapatkan tentunya jauh berbeda dari pendidikan formal di bangku sekolah.  Dalam keluarga, untuk pertama kalinya kita belajar mengeja, bicara, dan secara langsung mempraktekan cara bersosialisasi dalam tingkatan yang paling awal.

Keluarga sebagai tempat pertama dan terakhir dalam pola kehidupan bagi pendidik maupun yang terdidik sangat mempengaruhi karakteristik psikis mereka. Keluarga yang harmonis tentunya akan membawa pengaruh harmonis pada saat pendidik ataupun peserta didik mengikuti penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Begitu juga sebaliknya apabila kelurga berantakan, bisa jadi mempengaruhi mental psikis para pendidik (guru) maupun peserta didik (siswa) dalam penyelenggaraan pendidikan yang berakibat buruk bagi masing-masing pihak terutama bagi kualitas pendidikan yang didapat. 

MENCERDASKAN BANGSA





"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, … “

Dalam petikan Pembukaan UUD 1945 di atas, dapat diketahui bahwa pemerintah Indonesia memiliki tujuan mencerdaskan bangsa. Hingga saat ini sudah cukup banyak cara yang  ditempuh oleh pemerintah guna mencapai tujuan tersebut dengan ada nya penyelenggaraan pendidikan serta berbagai program pendidikan yang dicanangkan dalam regulasinya. Namun sayang nya hingga saat ini taraf pemenuhan pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan. Dalam demografi visual website Indonesia Berkibar, Indonesia mendapat peringkat ke 69 pada indeks pembangunan pendidikan pada tahun 2011 menurut UNESCO.

Menurut gerakan indonesia berkibar, situasi pendidikan kita saat Ini memiliki banyak masalah pendidikan yang masih dalam tahap penyelesaian dan beberapa masih belum ditangani dengan tepat. Masalah-masalah ini begitu luas dan berkisar dari akses siswa ke sekolah yang tidak memadai, terutama di area di luar perkotaan, sampai kualitas guru yang tidak merata dan rendahnya komitmen untuk mengajar. Masalah juga mencakup kesenjangan kualitas sekolah, lemahnya manajemen sekolah, dan terbatasnya infrastruktur layak yang memastikan kualitas lulusan sekolah.