Laksamana Agadhia dan Abel, siswa
kelas lima Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Pucung, Surabaya, Jawa Timur, senang
bukan kepalang. Mereka sama sekali tidak menyangka bisa menjadi juara dalam
Kontes Java Robot Tingkat Nasional yang digelar baru-baru ini.
Keduanya keluar sebagai juara
setelah mengalahkan 310 tim pelajar lain yang datang dari seluruh Indonesia.
Mereka membuat robot yang mengikuti garis arena atau line tracer
analog. Perlu waktu sebulan dan biaya Rp 200 ribu untuk membuat robot tersebut.
Menurut Laksamana Agadhia, mereka
menggunakan bahan dasar dari mainan mobil-mobilan tamiya dengan tenaga dari
baterai . Kesulitan untuk membuat robot tersebut adalah membuat sensor yang
bisa mengikuti jalur arena. Selain harus sensitive, sensornya harus presisi.
Sebab, jika tidak robot buatannya akan melenceng dari garis arena.
Sekolah sangat bangga dengan
prestasi Laksamana dan Abel. Apalagi, juara kedua dan ketiga juga diraih
sekolah tersebut. “Baru pertama kali mengikuti lomba tingkat nasional. Kami
sangat bangga dengan prestasi anak-anak,” ujar Edy Susanto, Wakil Kepsek SD
Muhammadiyah 4 Pucung.
Edy menambahkan, mereka yang
menjadi juara akan diikutsertakan dalam kontes robot internasional yang
diadakan di Singapura, Januari mendatang.(ULF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar